Yang mengagumkan dan yang diagungkan

on Senin, Januari 20, 2014


Maka ketika Pagi begitu mempesona,
ingatlah ia akan terus bergulir pada penghujung hari.
dan ketika senja bersuara.
Semoga lidah tak putus memuji dan memohon ampun padaNya



Pagi itu, hamparan rona biru langit terpampang di depan mata.
pukul 04.45, sebuah motor tua yang 'agak' tak terurus berjalan tak kencang,
suara mesin yang terdengar begitu berat tanda si motor telah berumur sama sekal tidak mengganggu mata,
sama sekali tidak.
Pandangan terfokus pada hamparan langit pagi yang baru saja hendak ditinggalkan awan hitam yang semalaman mengepungnya.
menghalangi pandangan melihat jutaan bintang.

Selamat pagi mentari..
sinarnya malu - malu muncul dari balik gumpalan awan.
menampilkan gurat-gurat kuning dari luasnya hamparan biru langit gelap.

Jalan kota masih sangat lengang,
membuat lebih leluasa mengendarai si 'naga biru' dengan kepala yang terus menengadah ke langit..
ya Allah, Pagi Mu memang selalu mempesona.
Pantas jika banyak rahmat yang turun di pagi hari :')

Semakin jauh,
kiloan meter terlewati masih dengan tatapan ke langit.
Andai setiap pagi bisa menikmati langit indah ini.
Andai..
oh andai...

Seperti hal Mawar yang mekarnya tak pernah lama,
atau hujan yang tak selamanya turun.
Pagi pun tak punya daya untuk selamanya
Roda waktu yang terus bergulir, menghantarkan masa pada senja penuh harapan.

Tak ada yang abadi,
maka ketika pagi berganti siang lalu petang,
sudahkah bermanfaat?
sudahkah penuh pujian dan permohonan ampunan padaNya
sudahkah merendahkan diri pada sang maha tinggi?
sudahkah ??...
Maka ketika Pagi penuh syukur,
Sambut senja dengan istighfar tanpa terukur :')
adakalanya para penyeru kebenaran harus menjadi kepompong, berkarya dalam diam, bertahan dalam kesempitan. tetapi, bila tiba saatnya menjadi kupu - kupu, tak ada pilihan kecuali terbang, melantunkan kebaikan diantara bunga, menebar keindahan pada dunia. ~Salim A Fillah

Popular posts