"Sesaat"
by : http://eedsuhaimi.blogspot.com/
Sesaat perasaan itu kembali menyeruak di dalam kalbu. Meski setitik, meski kecil, sesaat kemudian menjadi besar kembali. Aku hanya ingin menjalankan perintah-Mu. Mengapa sesakit ini? Aku tahu rasa sakitku ini tidak sebanding dengan pejuang-pejuang Palestina, anak-anak remaja di sana. Apalagi dibandingkan dengan rasa sakit dan penderitaan nabi dan rasul dan para pendahuluku.
Aku hanya mencoba bertaubat, dari dosa-dosa yang biasanya aku lakukan. Perlahan, satu per satu. Akan tetapi dosa yang dilakukan oleh hati ini, sudah terlalu sering, sudah terlalu mendalam. Aku ingin bangkit, keluar dari lubang yang dalam dan membekas di hati. Berat memang rasanya, tapi aku harus lakukan ini. Hanya demi menaati perintah-Mu dan mencari ridho-Mu.
Aku tak ingin mengulangi kesalahan yang lalu. Kesalahan yang aku perbuat tanpa berfikir. Aku hanya menuruti hawa nafsuku dengan jatuh cinta kepadamu. Kita tidak bisa bersama saat ini, karena itu adalah perintah Allah. Apakah pantas, kita yang kecil ini membantah bahkan melanggar perintah Sang Maha Pemilik Kehidupan, Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang?
Aku akan terus menyibukkan diriku. Agar kenangan itu, wajah itu, senyum itu tidak selalu menyeruak di dalam pikiranku. Meski berat, akan aku lakukan. Semua hanya demi DIRIMU Ya Allah.
Ya Allah, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah dan berlumur dosa ini. Agar selalu berada di dalam jalan-Mu.
Aamiin.
by : http://eedsuhaimi.blogspot.com/
Sesaat perasaan itu kembali menyeruak di dalam kalbu. Meski setitik, meski kecil, sesaat kemudian menjadi besar kembali. Aku hanya ingin menjalankan perintah-Mu. Mengapa sesakit ini? Aku tahu rasa sakitku ini tidak sebanding dengan pejuang-pejuang Palestina, anak-anak remaja di sana. Apalagi dibandingkan dengan rasa sakit dan penderitaan nabi dan rasul dan para pendahuluku.
Aku hanya mencoba bertaubat, dari dosa-dosa yang biasanya aku lakukan. Perlahan, satu per satu. Akan tetapi dosa yang dilakukan oleh hati ini, sudah terlalu sering, sudah terlalu mendalam. Aku ingin bangkit, keluar dari lubang yang dalam dan membekas di hati. Berat memang rasanya, tapi aku harus lakukan ini. Hanya demi menaati perintah-Mu dan mencari ridho-Mu.
Aku tak ingin mengulangi kesalahan yang lalu. Kesalahan yang aku perbuat tanpa berfikir. Aku hanya menuruti hawa nafsuku dengan jatuh cinta kepadamu. Kita tidak bisa bersama saat ini, karena itu adalah perintah Allah. Apakah pantas, kita yang kecil ini membantah bahkan melanggar perintah Sang Maha Pemilik Kehidupan, Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang?
Aku akan terus menyibukkan diriku. Agar kenangan itu, wajah itu, senyum itu tidak selalu menyeruak di dalam pikiranku. Meski berat, akan aku lakukan. Semua hanya demi DIRIMU Ya Allah.
Ya Allah, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah dan berlumur dosa ini. Agar selalu berada di dalam jalan-Mu.
Aamiin.