seperti ombak yang terus menghantamkan dirinya ke karang.
seperti hujan yang tak segan menjatuhkan butiran - butirannya ke tanah
seperti angin yang tanpa permisi menggugurkan daun lemah dari tangkainya.
seperti pula burung yang tak pernah berpikir apakah cengkraman kakinya akan melukai pohon yang ia hinggapi..
tapi mereka bukan peluka..
karang dengan kokoh menahan setiap ombak yang menghantamnya
tanah yang dengan senang hati menerima butiran hujan yang keras menjatuhinya
daun dengan kerelaan lepas dari pohonnya.
pohon yang selalu riang gembira saat burung menghinggapinya.
karena mereka bukan peluka.
itulah alam yang saling menerima tanpa protes, tanpa dendam diantaranya.
begitu pula sebuah sorotan tajam.
bukan pisau
bukan pedang
bukan pula samurai yang bisa menembusnya
hanya sepasang benda kecil, yang tajamnya tak terkira
tajamnya bukan terasa dikulit terluar,
tapi bagian terdalam yang tak sembarangan yang bisa sampai padanya.
dan bagian itu....
tak pernah keberatan menyambutnya.
sepasang mata kecil, menyentuh hati yang tersembuyi.
seperti hujan yang tak segan menjatuhkan butiran - butirannya ke tanah
seperti angin yang tanpa permisi menggugurkan daun lemah dari tangkainya.
seperti pula burung yang tak pernah berpikir apakah cengkraman kakinya akan melukai pohon yang ia hinggapi..
tapi mereka bukan peluka..
karang dengan kokoh menahan setiap ombak yang menghantamnya
tanah yang dengan senang hati menerima butiran hujan yang keras menjatuhinya
daun dengan kerelaan lepas dari pohonnya.
pohon yang selalu riang gembira saat burung menghinggapinya.
karena mereka bukan peluka.
itulah alam yang saling menerima tanpa protes, tanpa dendam diantaranya.
begitu pula sebuah sorotan tajam.
bukan pisau
bukan pedang
bukan pula samurai yang bisa menembusnya
hanya sepasang benda kecil, yang tajamnya tak terkira
tajamnya bukan terasa dikulit terluar,
tapi bagian terdalam yang tak sembarangan yang bisa sampai padanya.
dan bagian itu....
tak pernah keberatan menyambutnya.
sepasang mata kecil, menyentuh hati yang tersembuyi.