senyummu

on Senin, Desember 03, 2012
ku lengkung kan senyum agar kau pun tersenyum ..
ku sapa dirimu agar kau sadar hadirnya diriku ..
senyumku berkurang, hatiku terasa dihantam benda keras, melihat mata sembabmu.
dalam.. semakin dalam ku tatap matamu, semakin keras juga benda asing itu menghantam hati. bukan angin yang memberitahu, bukan juga derasnya hujan yang telah bercerita, hati ini bisa merasakan betapa beban dalam pundakmu, betapa sesak suasana hatimu ..
aku tetap tersenyum, meski rasanya pahit, amat pahit.
lidahpun berubah kelu, tak ada kata yang mampu terucap.
hingga air mata yang akhirnya bercerita, berurai mengalahkan kata.
ingin rasanya aku memelukmu, menunjukan bahwa aku sangat tau perasaanmu. beban hidupmu, kepedihanmu..
tapi aku sadar, itu  malah akan menambah perih hatimu.
biarkan aku bersembunyi dalam kepura-puraanku, menunjukan ketidaktahunku, mensugesti diriku sendiri bahwa engkau baik-baik saja.

kata demi kata perlahan terucap ..
keras berfikir berusaha mencairkan suasana,
berbagai hal coba aku bahas,
perlahan engkau berbicara pula, meski masih dengan ekspresi datar..
berusaha lebih dekat lagi berbincang denganmu,
menunjukan kasihku pada diri rentamu ..
menatap tajam kedalam matamu, agar aku bisa mendapat perhatianmu dengan penuh ..
hingga usaha ini membuahkan hasil,
engkau tersenyum, mulai antusias mendengar ceritaku, bersemangat menjawab setiap pertanyaanku..
kehangatan itu akhirnya hadir kembali..
melihat senyummu seakan ada embun pagi membasuh hati..
ingin rasanya selamanya disini, disampingmu.
jadi satu alasan engkau tersenyum menyambut hari..

tunggulah aku disini,
Ayah



0 komentar:

Posting Komentar

adakalanya para penyeru kebenaran harus menjadi kepompong, berkarya dalam diam, bertahan dalam kesempitan. tetapi, bila tiba saatnya menjadi kupu - kupu, tak ada pilihan kecuali terbang, melantunkan kebaikan diantara bunga, menebar keindahan pada dunia. ~Salim A Fillah

Popular posts